
Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan klarifikasi terkait penghentian program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sumenep, Madura. Dalam pernyataannya pada 17 Februari 2025, Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan bahwa program tersebut tidak dihentikan secara permanen, melainkan hanya diliburkan untuk sementara waktu.
Alasan Penghentian Sementara
Dadan menjelaskan bahwa penghentian program MBG di Sumenep disebabkan oleh masalah teknis yang perlu diselesaikan. “Libur sehari, besok jalan. Tidak ada (pemberhentian),” ujarnya. Ia menambahkan bahwa program ini akan dilanjutkan kembali pada 18 Februari 2025. Meskipun tidak merinci masalah teknis yang dimaksud, Dadan memastikan bahwa semua pihak yang terlibat akan segera mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kelanjutan program ini.
Dampak Terhadap Siswa
Penghentian sementara program ini mengejutkan banyak pihak, terutama para siswa dan wali murid yang selama ini mengandalkan program tersebut untuk mendapatkan makanan bergizi. Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Sumenep, para siswa yang biasanya membawa wadah kosong untuk menampung sisa makanan dari MBG kini harus kembali membawa bekal dari rumah. Kepala MIN 1 Sumenep, Didik Santoso, mengungkapkan bahwa mereka telah mengimbau siswa untuk tidak membawa wadah kosong lagi, mengingat tidak ada lagi makanan yang disediakan di sekolah.
Tanggapan dari Pihak Sekolah
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sumenep, Mohammad Kholilur Rahman, juga mengonfirmasi bahwa program MBG dihentikan sementara. Ia menyatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat tertulis kepada BGN mengenai kendala teknis yang dihadapi, namun hingga saat ini belum ada arahan lebih lanjut dari BGN. “Kami hanya bisa menyampaikan bahwa nanti akan diinformasikan lagi,” ungkap Didik, menanggapi kebingungan para wali murid mengenai kapan program ini akan dilanjutkan.
Harapan untuk Kelanjutan Program
Kholilur berharap program Makan Bergizi Gratis dapat segera dilanjutkan, mengingat banyaknya siswa yang bergantung pada program ini. “Targetnya minggu depan bisa dimulai lagi. Tapi tetap menunggu arahan dari BGN,” tutupnya. Pemberhentian program ini, meskipun bersifat sementara, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua dan siswa yang sebelumnya mendapatkan manfaat dari program tersebut.
Dengan adanya klarifikasi dari BGN, diharapkan masyarakat, terutama para siswa dan orang tua, dapat memahami situasi yang terjadi. Program Makan Bergizi Gratis merupakan inisiatif penting untuk meningkatkan gizi anak-anak di Sumenep, dan diharapkan dapat segera dilanjutkan setelah masalah teknis teratasi. BGN berkomitmen untuk memastikan bahwa program ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, terutama bagi anak-anak yang membutuhkan asupan gizi yang baik.